PURUK CAHU – Anggota DPRD Mura M Nujhan mengingatkan dan mengimbau kepada masyarakat di wilayah setempat, agar mewaspadai Karhutla yang rawan terjadi dengan dampak kabut asap terhadap kesehatan.
Apalagi berdasarkan data dari BMKG sejak bulan Agustus hingga awal Oktober 2023 ini ditemukan titik hotspot cukup banyak yakni mencapai 716 titik.
“Kami mengingatkan bahwa kewaspadaan terhadap ancaman Karhutla harus benar-benar dapat diantisipasi,” kata anggota DPRD Mura M Nujhan, Selasa (3/10/2023).
Menurutnya, terkait dengan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mengakibatkan kabut asap ini juga menjadi perhatian serius pemerintah dan DPRD Kabupaten Murung Raya (Mura).
“Kami juga mengimbau kepada warga agar tetap menggunakan masker jika ke luar rumah guna pencegahan penyakit yang dapat timbul ditengah kondisi kabut asap saat ini, serta jaga stamina dan kesehatan tubuh serta tetap berprilaku hidup sehat,” cetusnya.
Sementara Pj Bupati Murung Raya Hermon mengatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Kalteng harus menjadi perhatian utama pemerintah daerah. “Berapa waktu lalu bahwa hotspot di Murung Raya cukup banyak dan saat ini disyukuri sudah agak menurun,” katanya.
Menurutnya, salah satu yang harus kita upayakan adalah meredam, sebab kemampuan pemerintah daerah terbatas. “Kita harus dikuatkan dengan dukungan masyarakat tentunya dan juga dunia usaha,” kata Hermon.
Sementara Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Murung Raya Fitrianul Fahriman menyebut, data Posko Karhutla BPBD Mura sebanyak 716 titik hotspot terpantau di 4 (empat) Kecamatan di Kabupaten Murung Raya (Mura) sejak bulan Agustus hingga awal bulan September 2023.
Saat ini, kata dia, pihaknya terus berupaya untuk melakukan berbagai langkah baik pencegahan, penanggulangan di lapangan untuk mencegah semakin meluasnya potensi ancaman karhutla tersebut. “Kita sudah melakukan upaya, dari sosialisasi ke masyarakat, mendirikan posko lapangan, patroli, serta turun ke lapangan,” kata dia.(JIM)